Selamat datang di blog saya. Salam literasi dan salam pendidikan! Halo teman-teman! kalian bisa mencari catatan materi tentang edukasi khususnya materi di jenjang SMP IPA kelas 7 , 8 , dan 9 di sini! Semangat belajar!

Belajar Sains di Dunia Maya

Waktu di Yogyakarta:

Menyuling Untung dari Produksi Minyak Etanol

 Bacalah wacana dibawah ini!

Menyuling Untung dari Produksi Minyak Etanol

Minyak atsiri masih menjadi salah satu komoditas unggulan bagi Indonesia. Peluang pasarnya pun tetap wangi. Sebab, industri yang membutuhkan minyak atsiri sangat luas, mulai dari industri flavor dan fragrance, industri kimia aromatik dan toiletries, industri pengendalian serangga/hama serta industri makanan dan minuman. Bahkan, menurut penuturan F. Rahardi, pengamat agribisnis, bahan bakar roket pun memakai minyak atsiri. “Meski kebutuhannya kecil, tetap ada kandungan minyak atsiri ini,” cetus dia




Gambar 1. Minyak etanol yang sudah diekstrak dari tanaman. Minyak ini mempunyai banyak fungsi dan khasiat baik bagi dunia industri maupun medis (Ramadhan,  2019: 23)

Lantaran pemakaian yang luas ini, tak heran kebutuhan minyak atsiri ini sangat besar. Bahkan, permintaannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari sejumlah minyak atsiri itu, permintaan terbanyak adalah minyak etanol, mencapai 5.000 ton-6.000 ton per tahun. Oleh sebab itu seorang pengusaha yang akrab disapa Pak Nanang terus mencoba mengejar permintaan pasar yang terus meningkat. Ia melakukan strategi-strategi jitu meraup keuntungan yang besar dari peluang berlian tersebut. Salah satu langkah jitu yang akan digunakan adalah menambah mesin produksi berupa mesin penyulingan minyak etanol yang mampu memproduksi lebih banyak dan berkualitas.

Namun, ditengah perjalanan Pak Nanang merasa kebingungan karena di tempat pembuatan alat penyulingan hanya terdapat tiga jenis alat penyulingan dengan harga yang sama. Perbedaan yang mendasar dari ketiga alat tersebut terletak pada suhu pemanasan yang dapat memanaskan larutan sampai suhu berturut-turut yaitu 75℃, 85℃, dan 105℃.

Menurut kalian manakah alat penyulingan yang pas dan dapat memberikan keuntungan bagi Pak Nanang? Untuk menjawab pertanyaan ini kita dapat melakukan percobaan sederhana dengan alat destilasi sederhana. Pada pertemuan kali ini kita akan mencoba melakukan destilasi sederhana antara air dan etanol menggunakan virtual laboratory: Crocodile Chemistry. Kira-kira dapatkah kita membantu Pak Nanang dalam memilih alat yang cocok?, mari kita lakukan percobaannya. Selamat mencoba!

Share:

Gempa Bumi_Kajian

 Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan lempeng Bumi. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat bernama Seismometer. 

Kajian Literatur

“An earthquake is a movement or shaking of the ground. Earthquakes happen when huge pieces of Earth’s crust move suddenly and give off energy. This energy travels through the ground and makes it move. Seismology is the study of earthquakes. Scientists who study earthquakes are called seismologists” (Holt, Rinehart, and Winston, 1994: 135).

Maksud dari kutipan diatas yaitu gempa bumi adalah gerakan atau goncangan tanah. Gempa bumi terjadi ketika potongan besar kerak bumi bergerak tiba-tiba dan mengeluarkan energi. Energi ini bergerak melalui tanah dan membuatnya bergerak. Seismologi adalah studi tentang gempa bumi. Ilmuwan yang mempelajari gempa disebut seismolog.

Sedangkan menurut Sunarjo, dkk (2010) gempa bumi adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Gempa bumi yang disebabkan oleh aktifitas pergerakan lempeng tektonik disebut gempa bumi tektonik. Namun selain itu, gempa bumi bisa saja terjadi akibat aktifitas gunung berapi yang disebut sebagai gempa bumi vulkanik.

Menurut Teori Elastic Rebound yang dinyatakan oleh Seismolog Amerika, Reid, (Bullen, 1965; Bolt 1985) menyatakan bahwa gempa bumi merupakan gejala alam yang disebabkan oleh pelepasan energi regangan elastis batuan, yang disebabkan adanya deformasi batuan yang terjadi pada lapisan lithosfer. Deformasi batuan terjadi akibat adanya tekanan (stress) dan regangan (strain) pada lapisan bumi. Tekanan atau regangan yang terus-menerus menyebabkan daya dukung pada batuan akan mencapai batas maksimum dan mulai terjadi pergeseran dan akhirnya terjadi patahan secara tiba-tiba. 


Salah satu jenis gempa bumi adalah gempa bumi dangkal menurut Sunarjo (2010:31) gempa bumi dangkal menimbulkan efek goncangan dan kehancuran yang lebih dahsyat dibanding gempa bumi dalam. Ini karena sumber gempa bumi lebih dekat ke permukaan bumi sehingga energi gelombangnya lebih besar. Karena pelemahan energi gelombang akibat perbedaan jarak sumber ke permukaan relatif kecil. Berdasarkan kekuatannya atau magnitudo (M) berskala Richter (SR) .

Skala richter adalah Kekuatan Gempa diukur dengan Skala Richter atau SR, yang didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya. Sebagai contoh, misalnya kita mempunyai rekaman gempa bumi (seismogram) dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm, maka kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) sama dengan 3,0 skala Richter. Skala ini diusulkan oleh fisikawan Charles Richter (Sunarjo.2010:31).

Menurut Sunarjo, dkk (2010) Hypocenter atau fokus gempa adalah pusat titik gempa yang ada di dalam bumi. Hypocenter dapat diukur melalui gelombang seismik. Tekanan yang ada didalam bumi, akan menyebabkan lapisan bumi bergetar yang menghasilkan hypocenter. Semakin dekat hypocenter, maka gempa akan semakin terasa dan kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar. Hypocenter yang berada di bawah lautan jauh lebih berbahaya karena dapat menciptakan tsunami. Gempa bumi sendiri dibagi menjadi 3, berdasarkan kedalaman letak hypocenter-nya yaitu gempa bumi dangkal jika kedalaman hypocenter kurang dari 60 Km dari permukaan bumi, gempa bumi sedang jika kedalaman hypocenter diantara 60 Km hingga 300 Km dari permukaan bumi dan gempa bumi dalam jika kedalaman hypocenter lebih dari 300 Km dari permukaan bumi.

“The place inside the Earth where the rock first breaks is called the earthquake’s focus. The place on Earth’s surface that is right above the focus is called the epicenter. Seismologists can use seismograms to find the epicenter of an earthquake” (Holt, Rinehart, and Winston, 1994: 141). Maksud kutipan ini adalah tempat di dalam Bumi di mana batu pertama kali pecah disebut gempa fokus. Tempat di permukaan bumi yang berada tepat di atas fokus disebut episentrum.

“Scientists who study earthquakes use an important tool called a seismograph. A seismograph records vibrations that are caused by seismic waves. When the waves from an earthquake reach a seismograph, it records them as lines on a chart called a seismogram” (Holt, Rinehart, and Winston, 1994: 141).

Maksud kutipan diatas adalah Ilmuwan yang mempelajari gempa bumi menggunakan alat penting yang disebut seismograf. Seismograf merekam getaran yang disebabkan oleh gelombang seismik. Ketika gelombang dari gempa mencapai seismograf, ia mencatatnya sebagai garis pada grafik yang disebut seismogram. 

Menurut Langley (2007: 67), menyatakan prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan bergetar dan merekam datanya seperti grafik.

Menurut Holt, Rinehart, and Winston, (1994: 142), “Seismograms help us learn when an earthquake happened. They can also help seismologists find the epicenter of an  earthquake. The easiest way to do this is to use the S-P time method. This is how the S-P time method works:”

Seismogram membantu kita mengetahui kapan gempa bumi terjadi. Mereka juga dapat membantu ahli seismologi menemukan pusat gempa bumi. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menggunakan metode waktu SP. Beginilah cara kerja metode waktu SP:


Sumber Rujukkan 

Holt, Rinehart, & Winston. (1994). Earts Science. London: A Harcount Education Company. 

Langley, A. (2007). Seri Pengetahuan Bencana Alam. Jakarta : Erlangga. 

Sunarjo, M., Gunawan, T., & Pribadi, S. (2010). Gempa Bumi Edisi Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.


Share:

Hallo!!

Selamat datang di blog saya. Salam literasi dan salam pendidikan! Halo teman-teman! kalian bisa mencari catatan materi tentang edukasi khususnya materi di jenjang SMP IPA kelas 7 , 8 , dan 9 di sini! Semangat belajar!

Search This Blog

Blog Archive

Powered by Blogger.

Total Pageviews